Selasa, 20 November 2012

Soal UN SMA Tahun Ajaran 2012/2013 Akan 20 Paket Tiap Ruang dan Hasil UN Dapat Dipakai Untuk Seleksi Masuk PTN

Soal Ujian Nasional jenjang SMA/MA/SMK akhir-akhir ini mengalami perubahan jumlah paket/variasi soal tiap ruang, mulai dari 2 paket yang berbeda namun isi soal sama hanya beda urutan soal saja yang berbeda tiap paket, kemudian 5 paket soal yang mengalami tipe, tipe pertama dari5 paket soal yang berbeda hanya urutan soal yang diacak, kemudia tipe kedua dari 5 paket memang berbeda teks soalnya namun mempertahankan bobot dan materi soal yang sama. Mulai tahun tahun ajaran 2012/2013 paket soal UN SMA akan 20 paket tiap ruang, artinya tiap peserta akan mendapatkan isi teks soal yang berbeda dengan yang lainnya.
Hasil UN SMA/MA/SMK yang sudah dilaksanakan hanya dipakai untuk melihat hasil belajar siswa/mengukur/memetakan hasil belajar siswa, namun mulai tahun ajaran 2012/2013 akan dapat dipakai seleksi masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan. Tentunya hasil UN akan digabung dengan nilai laporan hasil belajar siswa (nilai raport).
Jika Hasil UN SMA/MA/SMK dapat dipakai seleksi masuk PTN, maka soal UN pun akan berbeda (karena soal UN yang sudah dilaksanakan soal-soalnya mengacu pada SKL yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa selama di SMA), untuk soal UN tahun ini bisa jadi soal-soalnya akan sedikit membebani siswa karena ada dua hal, pertama soal-soal yang berisi mengukur keberhasilan selama belajar di SMA dan
yang kedua soal-soal untuk mengatahui potensi akademik dan keberhasilan calon mahasiswa selama kuliah.
Jika UN SMA seperti di atas terlaksana maka anggaran pelaksanaan UN dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya tetap sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN.
Semoga pelaksanaan UN dapat berjalan dengan baik sesuai harapan semua, amin.
Informasi di atas saya ambil dari http://edukasi.kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com — Materi soal ujian nasional jenjang SMA/MA/SMK pada 2013 direncanakan berubah. Hal itu untuk mengikuti keinginan pemerintah mengintegrasikan hasil ujian nasional untuk seleksi masuk calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan.
Nantinya soal ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK didesain untuk mengukur prestasi siswa di jenjang akhir pendidikan menengah sekaligus memprediksi potensi siswa di perguruan tinggi. Akhir September 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ditargetkan punya format yang akan dibahas bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia. ”Pemerintah dan BSNP akan segera rapat membahas integrasi UN SMA/MA/SMK dengan seleksi perguruan tinggi. Kemungkinan ada perubahan soal UN yang sekaligus bisa untuk seleksi PTN,” kata Djemari Mardapi, anggota BSNP, di Jakarta, Rabu (12/9/2012). Menurut dia, pengintegrasian UN dengan seleksi masuk PTN selama ini masih pro-kontra. Sebab, UN untuk mengukur prestasi siswa di sekolah, sedangkan seleksi PTN memprediksi potensi akademik dan keberhasilan calon mahasiswa selama kuliah. ”Kami sedang mencoba untuk mengintegrasikan kebutuhan mengevaluasi prestasi dan prediksi lewat pelaksanaan UN,” kata Djemari. Jika terlaksana, anggaran pelaksanaan UN dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya tetap sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pemanfaatan hasil UN SMA/MA/SMK untuk masuk PT, khususnya PTN, harus dilaksanakan. Selama ini, hasil UN pada jenjang SD/MI dipakai dalam seleksi masuk SMP/MTs, sedangkan hasil UN SMP/MTs untuk SMA/MA/SMK. Namun, hasil UN SMA sederajat belum sepenuhnya diakui PTN karena dinilai belum valid akibat tingginya dugaan kecurangan. ”Kalau integrasi hasil UN ke seleksi masuk PTN terlaksana, beban siswa berkurang. Tidak hanya meringankan biaya, tetapi siswa tidak stres karena konsentrasi di UN sudah bisa dipakai untuk seleksi di PTN,” ujar Nuh. Sementara itu, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Idrus Paturusi mengatakan, wacana integrasi hasil UN untuk seleksi PTN mulai diterima kalangan PTN. Namun, formatnya masih perlu dibahas. ”Bisa jadi dengan bobot persentase nilai UN dan nilai rapor,” kata Idrus, yang juga Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar. Kecurangan UN Terkait dengan kecurangan UN, Nuh menjelaskan, pemerintah berupaya lebih untuk meminimalkan hal itu tahun depan. Caranya, membuat soal dalam 20 variasi atau lebih. Ada juga rencana pemerintah menaikkan standar minimal kelulusan UN tahun 2013. Apalagi, kelulusan UN sudah mencapai 99 persen lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar