Pendidikan
adalah upaya manusia untuk “memanusiakan manusia”. Manusia pada
hakekatnya adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi di bandingkan dengan
makhluk lainnya di sebabkan memiliki kemampuan berbahasa dan akal
fikiran/rasio, sehingga manusia mampu megembangkan dirinya sebagai
manusia yang berbudaya. Dan kemampuan untuk mengembangkan dirinya adalah
dengan melalui interaksi dengan lingkungannya. Lebih jauh daripada itu
pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya
mengembangkan kemampuan/potensi individu sehingga bisa hidup optimal
baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Salah satu
faktor yang sangat menunjang dalam proses pendidikan dan pengajaran
adalah kurikulum, karena kurikulum memegang kedudukan kunci dalam
pendidikan, sebab berkaitan dengan arah, isi, peroses pendidikan dan
tujuan pendidikan pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Pendidikan
pada intinya adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik
dalam upaya membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan.
Suatu tujuan pendidikan akan tercapai ketika tujuan pendidikan tersebut
telah direncanakan atau diprogramkan dalam apa yang disebut dengan
kurikulum. Menurut Mauritz Johnson sebagaimana dikutip oleh Nana Syaodih
Sukmadinata di dalam bukunya, kurikulum merupakan suatu rencana
pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan
urutan isi, serta proses pendidikan. *Jadi kurikulum mencerminkan arah
dan tujuan yang diinginkan dalam proses pendidikan dalam suatu lembaga
pendidikan.
Dengan memahami kurikulum para pendidik dapat memilih dan menentukan
tujuan pembelajaran, metode, teknik, media pengajaran dan alat evaluasi
pegajaran yang tepat.
Pada dasarnya teori kurikulum secara rinci dan sistematik berasal dan
berkembang dari ilmuwan barat. Sehingga kebanyakan dari lembaga
pendidikan yang ada saat ini tak terkecuali pendidikan Islam banyak
mengadopsi teori kurikulum dari barat tersebut. Hal ini mungkin
dikarenakan belum adanya pakar pendidikan dikalangan Islam yang belum
menulis teori kurikulum secara rinci dan sistematik. Namun demikian kita
harus pandai memilih teori kurikulum yang masih relevan yang kemudian
kita kembangkan untuk digunakan untuk pendidikan Islam di zaman
sekarang.
*. Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, (Bandung: Rosda Karya, 1997), hal. 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar