Soal Ujian Nasional jenjang SMA/MA/SMK akhir-akhir ini mengalami
perubahan jumlah paket/variasi soal tiap ruang, mulai dari 2 paket yang
berbeda namun isi soal sama hanya beda urutan soal saja yang berbeda
tiap paket, kemudian 5 paket soal yang mengalami tipe, tipe pertama
dari5 paket soal yang berbeda hanya urutan soal yang diacak, kemudia
tipe kedua dari 5 paket memang berbeda teks soalnya namun mempertahankan
bobot dan materi soal yang sama. Mulai tahun tahun ajaran 2012/2013
paket soal UN SMA akan 20 paket tiap ruang, artinya tiap peserta akan
mendapatkan isi teks soal yang berbeda dengan yang lainnya.
Hasil UN SMA/MA/SMK yang sudah dilaksanakan hanya dipakai untuk
melihat hasil belajar siswa/mengukur/memetakan hasil belajar siswa,
namun mulai tahun ajaran 2012/2013 akan dapat dipakai seleksi masuk
perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan. Tentunya hasil UN akan
digabung dengan nilai laporan hasil belajar siswa (nilai raport).
Jika Hasil UN SMA/MA/SMK dapat dipakai seleksi masuk PTN, maka soal
UN pun akan berbeda (karena soal UN yang sudah dilaksanakan soal-soalnya
mengacu pada SKL yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa
selama di SMA), untuk soal UN tahun ini bisa jadi soal-soalnya akan
sedikit membebani siswa karena ada dua hal, pertama soal-soal yang
berisi mengukur keberhasilan selama belajar di SMA dan
yang kedua
soal-soal untuk mengatahui potensi akademik dan keberhasilan calon
mahasiswa selama kuliah.
Jika UN SMA seperti di atas terlaksana maka anggaran pelaksanaan UN
dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya tetap
sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN.
Semoga pelaksanaan UN dapat berjalan dengan baik sesuai harapan semua, amin.
Informasi di atas saya ambil dari http://edukasi.kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com — Materi soal ujian nasional
jenjang SMA/MA/SMK pada 2013 direncanakan berubah. Hal itu untuk
mengikuti keinginan pemerintah mengintegrasikan hasil ujian nasional
untuk seleksi masuk calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri lewat
jalur undangan.
Nantinya soal ujian nasional (UN) SMA/MA/SMK didesain untuk mengukur
prestasi siswa di jenjang akhir pendidikan menengah sekaligus
memprediksi potensi siswa di perguruan tinggi. Akhir September 2012,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beserta Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) ditargetkan punya format yang akan dibahas bersama
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia. ”Pemerintah dan
BSNP akan segera rapat membahas integrasi UN SMA/MA/SMK dengan seleksi
perguruan tinggi. Kemungkinan ada perubahan soal UN yang sekaligus bisa
untuk seleksi PTN,” kata Djemari Mardapi, anggota BSNP, di Jakarta, Rabu
(12/9/2012). Menurut dia, pengintegrasian UN dengan seleksi masuk PTN
selama ini masih pro-kontra. Sebab, UN untuk mengukur prestasi siswa di
sekolah, sedangkan seleksi PTN memprediksi potensi akademik dan
keberhasilan calon mahasiswa selama kuliah. ”Kami sedang mencoba untuk
mengintegrasikan kebutuhan mengevaluasi prestasi dan prediksi lewat
pelaksanaan UN,” kata Djemari. Jika terlaksana, anggaran pelaksanaan UN
dan seleksi masuk PTN yang besar bisa diefektifkan. Namun, mutunya
tetap sesuai kebutuhan dengan yang diinginkan pemerintah dan PTN.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pemanfaatan
hasil UN SMA/MA/SMK untuk masuk PT, khususnya PTN, harus dilaksanakan.
Selama ini, hasil UN pada jenjang SD/MI dipakai dalam seleksi masuk
SMP/MTs, sedangkan hasil UN SMP/MTs untuk SMA/MA/SMK. Namun, hasil UN
SMA sederajat belum sepenuhnya diakui PTN karena dinilai belum valid
akibat tingginya dugaan kecurangan. ”Kalau integrasi hasil UN ke
seleksi masuk PTN terlaksana, beban siswa berkurang. Tidak hanya
meringankan biaya, tetapi siswa tidak stres karena konsentrasi di UN
sudah bisa dipakai untuk seleksi di PTN,” ujar Nuh. Sementara itu,
Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Idrus Paturusi mengatakan, wacana
integrasi hasil UN untuk seleksi PTN mulai diterima kalangan PTN. Namun,
formatnya masih perlu dibahas. ”Bisa jadi dengan bobot persentase
nilai UN dan nilai rapor,” kata Idrus, yang juga Rektor Universitas
Hasanuddin, Makassar. Kecurangan UN Terkait dengan
kecurangan UN, Nuh menjelaskan, pemerintah berupaya lebih untuk
meminimalkan hal itu tahun depan. Caranya, membuat soal dalam 20 variasi
atau lebih. Ada juga rencana pemerintah menaikkan standar minimal
kelulusan UN tahun 2013. Apalagi, kelulusan UN sudah mencapai 99 persen
lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar