Rudi baru berusia 3 tahun, sudah mulai bertanya macam-macam yang berkaitan dengan sex education yang mendorong Orang Tua untuk mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan-pertanyaan itu. Berikut contoh pertanyaan – pertanyaan Rudi :
1. ma, kenapa anak laki-laki kalo' pipis berdiri?
2. kog dede' Rani (anak tetangga) keluar pipisnya beda?
ndak sama dengan Rudi?
3. kenapa mama berdarah? sakit ndak ma? (haid maksudnya)
4. kapan Rudi punya anak? (sampe' bengong dengernya... )
Dari beberapa literatur ternyata pendidikan sex diusia dini sangat baik. terutama untuk mencegah pergaulan bebas dan untuk mencegah timbulnya kekerasan sexual pada anak dikemudian hari. Kalau pendidikan sex diberikan setelah anak remaja, ternyata sudah dibilang terlambat. Karena zaman sekarang, di mana informasi mudah didapat dari Internet dan teman sebaya, maka saat anak usia remaja mereka telah mengetahui lebih banyak tentang seks dan kemungkinan besar dari sudut pandang yang salah.
Berikut bebrapa pendapat berkaitan dengan sex.
- Sex... sesuatu yang bisa membuat orang berpikir macam-macam dari yang mesum sampe yang intelek. Tanpa kita sadari informasi yang udah Hi-Tek ini membuat informasi mudah diakses dimanapun kapanpun, kita sebagai orang tua atau calon orang tua perlu memberikan filter kepada anak-anak kita. Salah satunya tentang “Sex”. Filter yang bisa diberikan untuk sex adalah pendidikan sex itu sendiri pada usia dini.