1. Kalorimetri
Perubahan entalpi merupakan
perubahan kalor yang diukur pada tekanan tetap, maka untuk menentukan perubahan
entalpi dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan tetap.
Kalor merupakan bentuk energi
yang terjadi akibat adanya perubahan suhu, jadi perubahan kalor pada suatu
reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang terjadi. Jumlah
kalor yang dilepas atau diserap oleh suatu sistem sebanding dengan
q = m x c x Dt
1. Didalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH4) dengan oksigen berlebihan , sehingga terjadi reaksi,
CH4(g) + 2 O2(g) —® CO2(g) + 2H2O (g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu
1,56oC . Jika diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958 J/oC
,
Penyelesaian :
Kalor yang dilepas sistem sama
dengan kalor yang diserap oleh air dalam kalorimeter dan oleh
klorimeternya, maka
qsistem = qair + q kalorimeter
qair = mair
x cair x D t
=
1000 g x 4,18 J/g oC x 1,56 oC
= 6520 J
qkal = Ckalorimeter x Dt
=
958 J/oC x 1,56oC
=
1494 J
maka
qsistem = (6520 + 1494) J
=
8014 J
=
8,014 kJ
Jumlah metana yang dibakar adalah
0,16 gram
CH4 = (0,16/16) mol
=
0,01 mol
maka untuk setiap mol CH4
akan dilepas kalor sebanyak
= 801,4 kJ/mol
Karena sistem melepas kalor maka
perubahan entalpinya berharga negatif sehingga,
D Hc CH4
= - 801, 4 kJ/ mol